Saturday, February 25, 2017

WAWASAN ARSITEKTUR 05 - ARSITEKTUR DE STIJL


Arsitektur De Stijl merupakan salah satu dari tren atau gaya arsitektur modern yang berkembang pada masa arsitektur modern yaitu antara tahun 1920an sampai dengan tahun 1930an sebelum perang dunia ke dua. Nama De Stijl sendiri diambil dari nama sebuah majalah seni rupa di Belanda yang sangat terkenal masa itu, karena mengusung konsep-konsep desain pembaharu dari model dan gaya karya seni rupa masa-masa sebelumnya.

Theo Van desburg merupakan seorang designer seni rupa dan interior yang kala itu mempopulerkan majalah De Stijl, yang selanjutnya nama De Stijl itu sendiri diambil untuk menyebutkan segala macam bentuk gaya seni rupa yang berkembang saat ini baik seni rupa murni berupa lukisan atau yang sudah berkembang pada interior bangunan dan design bangunannya sendiri secara keseluruhan.

De Stijl menjadi pelopor dari Neo Plasticisme, Neo Plasticisme memiliki arti seni rupa gaya baru. Neo Plasticisme dikembangkan oleh seorang seniman yang bernama Piet Mondrian yang kemudian mengarah pada gaya Cubisme dalam bentuk abstrak total. Warna dasar yang menjadi ciri utama dari Mondrian adalah warna merah, kuning, dan biru. Sehingga dalam suatu karya baik itu merupakan karya arsitektur maupun karyalainnya akan memiliki ciri khas warna Mondrian dalam penggunaan warnanya.

Komposisi lukisan Mondrian, De Stijl

De stijl merupakan aliran arsitektur yang diilhami dari seni lukis. Dalam karya seninya lebih mengutamakan bentuk-bentuk abstrak yang lebih sederhana. De Stijl tumbuh bersamaan dengan terjadinya perang dunia. Dimana aliran ini merupakan suatu gabungan kelompok seniman antara pelukis, pematung dan arsitek. Tujuan utama dari aliran ini adalah menyatukan wujud-wujud seni menjadi suatu lahan ruang. Munculnya gerakan ini diinspirasi oleh gerakan dadaisme. Pertama kali di wujudkan dalam lukisan-lukisan abstrak seorang pelukis bernama Piet Mondrian Sumbangan besar di berikan aliran De Stijl hal ini di lihat dari:
  • Adanya permainan bidang-bidang yang menonjol
  • Permainan datar
  • Hubungan antar ruang yang harmonis dan selaras
  • Fungsionis, dan continous

Konsep dasar dari De stijl sendiri menuju kepada bentuk abstrak dan batas-batas yang jelas langsung dari elemen-elemen bahasa visual yang menjadi konsekuensi dalam mewujudkan konsep ke dalam bentuk seni termasuk arsitektur. Ekspresi visual hanya di batasi oleh garis-garis lurus dan sudut-sudut. Konsep-konsep tentang seni dan keindahan De Stijl diungkapkan dalam bentuk-bentuk murni, sehingga muncul aliran Purisme yang berarti teguh pada peraturan. Saat itu di Belanda pengungkapan keindahan dianggap ada di dalam kebersihan dan kemurnian, sehingga kemurnian menjadi penting daripada aliran ini.

Arsitektur De stijl merubah arah gaya para arsitek sebelumnya seperti Wright Berlage, dan Van De Velde. Para arsitek De Stijl tidak setuju dengan hanya bentuk yang berupa kubus, balok dan dinding luar menyatu dengan dinding dalam, tetapi lebih dari itu. Cara mereka memanfaatkan warna tidak hanya untuk dekorasi tetapi untuk mendapatkan sebuah ruang. Tokoh utama yang menjadi penganut aliran ini adalah Theo Van Doesberg. De Stijl diterapkan pertama kali pada proyek rumah liburan De Vonk’ di Norrdwijerkhout oleh Theo Van Doesberg.

 

Theo Van Doesberg & Red Blue Chair (Furniture De Stijl)

Ciri ciri arsitektur De Stijl :
  • Penggunaan warna primer merah, biru, kuning, putih, hitam
  • Garis garis pembatas warna yang kontras
  • Komposisinya adalah harmoni – kontras
  • Memunculkan bentuk yang dinamis, arsitektur tidak dipandang sebagai selubung bangunan yang mati, tapi mencerminkan ruang dan waktu.
  • Diwujudkan dengan bentuk bentuk yang ringan, permainan bidang bidang, pencahayaan.
  • Permainan (P,L,T +cahaya) + penggunaan warna primer.
Café de Unie
Dalam penerapanya De Stijl dibagi menjadi 4 :
  • Sebagai desain arsitektur : Schroeder House
  • Sebagai produk interior : Red Blue Chair, perabot interior pada Schroeder House
  • Sebagai dekorasi : Café de Unie, L‘aubete Café, De Vonk House
  • Sebagai seni lukisan : Lukisan Mondrian

No comments:

Post a Comment